Duka dan Bahagia Berjodoh

Kau seperti tak bisa sekedar menghela napas. Kesedihan telah sedemikian dalam. Di matamu warna dunia hanya abu abu. Hujan yang syahdu menjadi sembilu. Kesendirian makin menjahit rasa sakit. Ah, kau lantas mengingkari adanya cahaya dan harapan. Kau lupa bahwa kehidupan ini berputar. Jika saat ini kau disandera pilu, bukan berarti kebahagiaan telah haram bagimu. Tidakkah kau sadari, sejak dunia ini tercipta, duka dan bahagia telah berjodoh. Tuhan merestui mereka untuk berkawan dengan semua manusia. Maka bujuklah bibirmu untuk melengkungkan senyum. Biarpun wajahmu telah rata dengan bening air mata. Percayalah, seulas senyum kecil itu akan menjadi setitik bintang di gelapnya malam. Begitulah, karena tak ada alasan bagi malam untuk tidak menerbitkan sinar. Tak ada alasan bagi kesedihan untuk tidak mengenali senyuman.

Tinggalkan komentar